Wednesday, April 26, 2017

APAKAH ORBS ITU AWAL PERMUNCULAN JIN?

Oleh : Dayendra Sasri

Senang bisa menulis lagi, pada tulisan sekarang penulis akan membahas tentang Fenomena Orbs, penulis menyimpulkan sendiri dan ditambah dengan opini partisi lainnya.

Tulisan ini hanya sebuah penjelasan penulis mengenai orbs dan bukan sama sekali sebuah ajakan untuk berfikir klinik, terkadang hal-hal diluar perkiraan dan kemampuan menusia bisa hadir begitu saja tanpa di minta dan kita sebagai manusia tetap percaya ada kehidupan lain di luar sana. Artikel ini hanya bersifat opini penulis dan kesimpulan akhir berada di pembaca. 

foto yang menangkap orbs 

foto yang menangkap orbs
Pada tulisan sekarang saya akan mencoba membahas tentang fenomena orbs, ektoplasma dan vortex. Mungkin bagi anda yang biasa melihat program acara “masih dunia lain” tidak asing lagi dengan istilah orbs ini. Ada yang beranggapan bahwa itu adalah bentuk pertama dari kemunculan atau penampakan suatu makluk halus yang bentuknya berupa   bulat-bulatan dan berwarna putih. Namun ada juga yang tidak percaya dengan dugaan yang mengandung unsur mistis dan menggagap bahwa itu hanyalah lensa yang kotor atau terkena embun saja. Tapi benar juga, tidak semua bulatan putih itu dibilang Orbs, karena Orbs itu memiliki getaran energi/ aura yang berbeda dan sedangkan kalau embun dan debu tidak.

apakah pembaca mengetahui apa itu Orbs? Orbs itu adalah fenomena munculnya lingkaran putih pada sebuah frame foto yang diindikasikan sebagai hadirnya sosok dari makluk lain (astral). Bulatan-bulatan pada frame foto tersebut terkadang muncul dalam jumlah banyak dan meninggalkan jejak.

Pada teknologi fotografi digital khususnya untuk penggunaan kamera ultra compact. Orbs disebut juga sebagai “Orbs Backscatter”. Orbs Backscatter biasanya terjadi karena konstruksi lensa dan built-in flash yang berdekatan pada kamera multi-compact tersebut sehingga mengecilkan sudut pencahayaan pada partikel-partikel yang hampir tidak terlihat dengan mata telanjang di depan lensa. Oleh karena itu, Orbs Backscatter bisa dihasilkan dari partikel-partikel seperti debu, bubuk dan partikel cair yang jatuh seperti misalnya derai hujan. Terkadang kalau kita melihatnya kita berfikir kalau lensa kamera kita kotor sehingga menghasilkan efek bola putih tersebut.

Orbs adalah sebutan yang populer untuk bulatan anomali yang muncul pada foto. Dalam bahasa Spanyol biasa disebut dengan “Canoplas”. Dalam kamera dan video, orbs muncul seperti bola, permata atau bulatan cahaya dengan ukuran gambar seperti bola golf sampai dengan bola basket. Orbs dipercaya sebagai penampakan hantu oleh paranormal atau orang yang memiliki kemampuan untuk melihat alam gaib. Beberapa orang mampu melihat orbs dengan mata telanjang, ini karena bakat atau dengan latihan.

Karena orbs bergerak dengan cepat, maka tidak semua kamera dapat menangkapnya. Butuh kamera dengan resolusi tinggi. Kamera digital dengan resolusi 1,3 mega pixel sekarang sudah bisa menangkap orbs yang bagus. Cara mencarinya sangatlah mudah yaitu dengan memasuki rumah atau lokasi yang sedikit bernuasa angker kemudian fotolah sembarang tempat dengan banyak tempat.
Pembaca juga bisa memfoto orang yang diduga mempunyai susuk, khodam (jin). Biasanya setiap kali kita mengambil gambar tersebut dengan kamera digital maka orbs selalu muncul disekitar orang tersebut. Orbs bisa membias seperti kumpalan awan atau asap dengan istilah Ektoplasma. Ektoplasma ini diduga sebagai transformasi hantu yang kedua sesudah orbs.

Dari beberapa penjelasan di atas terdapat kontraksi yang mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan sebuah ketidak sengajaan oleh sebab sang fotografer mungkin lupa menjaga kebersihan lensa kamera mereka (Noise). Namun dipihak lain, banyak juga para fotografer yang mengklaim bahwa mereka selalu menjaga kebersihan lensa kamera namun hasil jepretan tetap menghasilkan orbs. Untuk beberapa pengambilan foto ada yang mengaku kalau gambar mereka setelah dicetak dan diperbesar pada lingkaran putih tersebut akan menampakkan sosok gaib (Ghostly Phenomela).

Selama ini memang dunia gaib menjadi sangat diminati beberapa orang hingga melakukan serangkaian penelitian. Salah satunya dengan alat berkomunikasi dengan alam gaib EVP (Electronik Voice Phenemenon) yang mungkin dari pembaca sudah pernah melihat film “White Noise”. Ini berbeda dengan orbs yang menangkap energi lain dengan tampilan visual pada frame foto, EVP merupakan sebuah alat untuk menampilkan voice atau suara-suara dari alam gaib.

Lokasi-lokasi yang biasanya cenderung menjadi favorit untuk orbs menampakkan dirinya adalah seperti rumah kosong yang angker, pemakaman umum, bahkan ada sebuah riset yang mengatakan bahwa ber-aura atau energi positif pun bisa menjadi tempat penampakan orbs, seperti tempat peribadatan (masjid, pura, gereja, kuil, dll). Rata-rata mereka yang berhasil mendapatkan gambar orbs tersebut menggunakan kamera pocket biasa (1,3 MP ke atas) bukanlah sebuah kamera digital yang beresolusi tinggi.

Kemunculan orbs ini tidak dianggap sepele, menurut Gary Schwartz dan Katherine Creath dari Optical Sciences Center University Of Arizona, AS tahun 2005 dari seribu foto yang dihasilkan oleh lima kamera yang ditempatkan dalam kondisi berbeda, sekitar 200 foto diantaranya mengandung orbs.

Kalau dilihat dari kaca mata ilmiah, orbs berasal dari partikel debu, uap dan tetesan air yang tidak sengaja tertangkap kamera. Terutama kalau kita menggunakan sinar flash saat memotret. Apalagi debu, tetesan hujan dsb seringkali berbentuk seperti lingkaran.

Menurut Mark Kimura, Ph. D, peneliti dari Paranormal Research Investigation. Ciri-ciri lain dari jenis orbs bisa dilihat sewaktu kita menggunakan sinar flash saat memotret. Sinarnya semakin terang lalu dipantulkan oleh debu dll tadi sehingga membentuk orbs. Diameternya relatif kecil yaitu sekitar 2-20 mm. Orbs jenis ini juga mempunyai karakteristik yang cukup menonjol, yaitu ada pola melingkar di tengahnya. Kalau dilihat sepintas mirip seperti tubuh makluk bersel satu yang kita lihat melalui mikroskop.

Dari hasil penelitiannya tadi, Mark juga menemukan bahwa tidak semua orbs berasal dari partikel halus. Ada beberapa tanda yang bisa kita perhatikan untuk melihat apakah orbs itu berasal dari debu atau bukan. pertama, saat flash tidak dipakai tapi orbs tetap muncul. Kedua orbs yang kita tangkap tidak punya bola melingkar didalamnya. Ketika warna orbs yang ada di foto kita bermacam-macam, tidak hanya putih.

Penampakan orbs yang satu ini akhirnya membuat peneliti harus bekerja keras lagi untuk mengusut asal-usulnya. Salah satu dari hasil penelitian tentang keanehan ini adalah adanya orbs di foto-foto bawah laut milik Joana Ocean, seorang ilmuan yang peduli tentang kehidupan laut. Penemuan ini seakan membantah bahwa orbs berasal dari debu dan partikel halus yang ada di daratan. Karena kondisi daratan dan laut yang cendrung berbeda.

Salah satu penelitian yang cukup fenomenal adalah eksperimen dari Klaus Heinemann, seorang fisikawan yang mendatangi konfrensi penyembuhan lewat energi. Saat berada di aula tempat konfrensi berlangsung. Dia mengambil beberapa foto. Di dalam foto tersebut tampak bulatan-bulatan orbs yang melayang di atas kepala para peserta. Penasaran dengan hasil fotonya, dia pun masuk lagi ke dalam aula untuk mencari tahu keanehan tersebut dan memotret lagi. Di gambar tersebut, orbs tetap muncul tapi dengan ukuran dan letak yang berbeda dari foto sebelumnya.

Menanggapi foto Heirmann tersebut, seorang pemburu hantu asal Australia sekaligus penulis buku “Sprits Visit Earth : Documented and Recorded Spritual Happenings” bernama M. F. Wyatt. Menterjemahkan bahwa orbs yang ditangkap oleh Heimann sebegai energi sprit atau jiwa, dan bulatan adalah bentuk yang paling sering ditemukan karena bentuk ini paling fleksibel dibanding bentuk lainnya.

Sebuah artikel di www.ghostweb.com/ juga menuliskan bahwa orbs merupakan wujud dari sprit yang sedang bergerak. Ketika sprit itu ‘beristirahat’ atau diam. Energi yang tertahan akan akan keluar dan menjelma menjadi eco-vapor atau ectoplasma. Nah dalam dunia paranormal. Ectoplasma adalah salah satu tahap dari perubahan arwah menjadi penampakan jin. Jadi bisa disimpulkan kalau sebelumnya berubah wujud menjadi sebuah ‘penampakan’, jadi sprit itu terlebih dahulu berwujud orbs.

Kabarnya lagi, jumlah orbs juga meningkat pesat di tempat-tempat yang terkanal angker atau ada penghuninya. Dari survei sekitar empat persen dari foto yang berlokasi di tempat normal mengandung orbs. Tapi saat foto diambil di tempat yang angker maka jumlah foto yang mengandung orbs akan meningkat menjadi 5-10%.

Orbs merupakan penjelmaan makluk halus paling mudah sekali walaupun hanya paling mudah bagi mereka, kita tetap tidak dalam melihat mereka dengan mata kasar. Orbs itu hanya boleh terlihat dengan rekaman kamera atau video digital. Jika mau melihat penjelmaan makhuk halus dengan mata kasar harus memerlukan satu bentuk tenaga yang tinggi. Karena secara teori makluk ini berada di dalam frekuensi yang rendah sedangkan kita yang hidup didunia nyata ini dan serba terlihat dengan kasat mata dalam frekuensi yang tinggi.

natural orbs (orbs yang berasal dari partikel debu dsb)


Sprit orbs yang asli, bukan orbs biasa (partikel debu dll yang tertangkap kamera)

Sprit orbs yang memancarkan energi


Dimanakah orbs sering muncul?

            Orbs tampak di banyak lokasi. Menurut riset yang kami pantau, obrs muncul di tempat yang positif dan memiliki energi positif. Tempat yang positif diantaranya alam yang masih terjaga baik di hutan, pantai, gunung dan juga tempat-tempat ibadah/ spritual. Sedangkan energi positif berarti manusia yang berkumpul dan membentuk suatu kegiatan positif atau juga membangun perasaan positif.

Dapatkah kita memanggil orbs untuk datang?

Seperti penjelasan diatas, kita hanya perlu membangun suatu energi positif. Walaupun dengan ngobrol dengan teman dengan materi yang positif dan membangun, maka orbs akan datang disekitar kita.

Bagaimana membuktikannya?

Bangunlah suatu kesadaran positif dalam suatu komunitas (walaupun hanya dua orang). Lalu fotolah ke berbagai sudut dengan kamera digital anda.

Bagaimana dengan ectoplasma?
Actoplasma adalah tahapan kedua permunculan jin. Kekuatan mereka sudah cukup untuk memadatkan dan menyatukan uap air di udara. Sehingga cukup untuk membuat bayangan asap dan memanjang seperti gambar di atas. Kekuatan mereka berasal dari kekuatan manusia dan dari manusia ‘menyerap energi’.

Lalu apa itu vortex?
Vortex adalah tahap ketiga permunculan jin. Mereka memiliki kekuatan dengan level energi seperti ini dikarenakan kerjasama dengan manusia dalam bentuk sihir. Manusia yang mempelajari ilmu sihir. Manusia yang mempelajari ilmu sihir, baik itu teluh, santet, ilmu kutuk, guna-guna dll. Itu memerlukan kerjasama yang sangat mendalam dengan makluk jin seperti ini.

Setiap energi menusia akan mereka serap, sehingga cukup untuk membuat mereka mampu memasuki dimensi manusia secara nyata. Tidak perlu lagi mereka mengirim sinyal ke otak manusia karena mereka bisa mewujudkan diri kapan saja dan dimana saja dalam waktu tidak teerbatas siang dan malam.

Mereka mampu menggerakkan benda-benda yang lebih besar dan lebih berat dan mempu mengapungkannya sehingga bisa tertangkap kamera dan melakukan kegiatan-kegiatan horor lain yang benar-benar menyeramkan dan menakutkan.

wassalam... nauzu billahi min zalik...

No comments:

Post a Comment