Thursday, April 27, 2017

FENOMENA TINDIHAN SAAT TIDUR BUKAN KARENA HAL MISTIS

Oleh : Dayendra Sasri

Ilustrasi tidur

Mungkin telah banyak dari kita yang sudah mengalami fenomena tertindih saat tidur. Di Indonesia banyak masyarakat beranggapan bahwa peristiwa tersebut adalah sebuah fenomena supranatural atau karena perbuatan mahluk halus yang menindih tubuh kita pada saat tidur. Ada berbagai anggapan dari orang-orang yang sudah merasakan fenomena tersebut, misalnya seperti melihat bayangan hitam dan bumbu-bumbu penyedap cerita horor lainnya.

Dari penjelasan di atas sangat tergambar bahwa pola fikir kita sangat klenik. Ingat, tidak semua manusia yang bisa berinteraksi dengan mahluk halus. Jadi jika kita merasa ada yang aneh, cobalah berfikir secara positif terlebih dahulu dan jangan langsung percaya dengan hal yang tidak masuk akal.

Jika dilirik dari kacamata kesehatan, ketika kita tertidur dan mengalami sesak nafas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak. Hai itu disebut  “Sleep Paralysis” atau tidur lumpuh.

Fenomena ini biasanya terjadi pada semua usia dan bisa terjadi lebih dari sekali dan juga bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Fenomena tindihan ini bisa terjadi dalam hitungan detik sampai hitungan menit. Yang menarik lagi, saat tindihan itu terjadi kita sering mengalami halusinasi seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tidak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Jika dilihat rujukan dari berbagai negara. Di negara Eropa misalnya, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Di China juga disebut gui ya shen atau gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang. Dan di budaya Meksiko disebut see me subio el muerto dan dipercaya kejadian tersebut adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterlooo, Canada. Sleep Paralysis merupakan halusinasi karena adanya malfungsi tidur tahap rapid eye movement (REM). sebagai pengetahuan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam, dan tahap REM (pada tahap inilah mimpi terjadi).

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur. Gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan (talayang dalam bahasa minang), lalu langsung melompat ke mimpi (REM). ketika itu otak mendadak terbangun dari tahap REM, tetapi tubuh belum bangun, dan disinilah peristiwa tindihan atau sleep paralysis itu terjadi. Kita merasa sangat sadar, namun tubuh kita tidak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Meski bisa sering terjadi namun gangguan tidur ini tidak berbahaya, tapi harus kita waspadai. Karena fenomena tindihan atau sleep paralysis tersebut bisa terjadi karena narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa adanya mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jadi dari keterangan diatas bisa kita simpulkan bahwa peristiwa itu sama dengan zero sleep atau talayang dalam bahasa minang. Yaitu proses dimana otak masih aktif atau sudah aktif namun badan masih mati (dalam keadaan tidur). Sehingga menghasilkan sensasi seperti mimpi nyata.

Sebenarnya banyak lagi gangguan tidur yang terbilang aneh seperti tidur berjalan, mengertakkan gigi, dll. Itu tidak berbahaya. Yang berbahaya hanyalah jika seseorang yang mengalami kejadian tersebut berjalan dalam keadaan tidurnya dan menemui objek yang berbahaya seperti benda tajam, batu, api, atau terjatuh.

Ingat, sebelum tidur Berdo’alah dan minta perlindungan kepada sang pencipta selama kita dalam keadaan tertidur. Dan jauhilah pola fikir yang bersifat klenik dan tidak masuk akal. Olah terlebih dahulu secara logika dan tetap berfikir positif.

wasallam...

Semoga bermanfaat... barakallah...

No comments:

Post a Comment