Saturday, May 6, 2017

TELAH LAPUKNYA MASJID KAMI

Oleh : Dayendra Sasri
Mesjid Godang Lamo
Jika dilirik lebih jauh kebelakang, Kecamatan Kapur IX tepatnya di Kenagarian Sialang terdapat Mesjid Godang Lamo “Mesjid Besar Tua”. Kecamatan Kapur IX selain memiliki wisata alamnya (baca juga wisata kapur ix) yang sangat mempesona juga terdapat peninggalan bersejarah religi. Yaitu Mesjid Godang Lamo, masjid ini diketahui telah berdiri sejak tahun 1830 atau tepatnya belanda masih menguasai negara ini.

Masjid yang kaya akan sejarahnya dan diperindah oleh seni dan arsitektur khas masjid kuno pada masa kerajaan pagaruyuang dahulu. Jika dilihat dari sisi arsitekturnya, Masjid Godang Lamo ini mirip dengan Masjid Gadang di Koto Nan Ampek Kota Payahkumbuh. Namun cukup disayangkan, masjid yang dahulu pernah berjaya mengiringi perkembangan islam pada masa silam sekarang hampir roboh ditelan usia.


Menurut penuturan Nenek As Gelanggang (54) “begitu banyak kenangan yang tertinggal di masjid ini. Disinilah anak nagari (Sialang) pertama melakukan tradisi minang kabau seperti jalang-manjalang antara ulama, cadiak pandai dan masyarakat umum lainnya. Selain itu di mesjid ini dahulu menjadi pusat dari segala kegiatan adat selain dijadikan tempat mengaji dan menuntut ilmu lainnya juga menjadi pusat keramaian muda-mudi pada zaman dahulu”.

Mesjid ini merupakan bukti peradaban Islam di Kenagarian Sialang Kecamatan Kapur IX, ternyata islam sudah didalami oleh masyarakat Kecamatan Kapur IX semenjak tahun 1830an. Masjid ini juga bisa dijadikan simbol atau wisata religi akan tetapi sekarang bangunan  masjid ini sudah tidak layak pakai. Perlu direnovasi dan diperkirakan untuk merenovasi Masjid Godang Lamo yang terbuat dari kayu ini membutuhkan biaya mencapai ratusan juta rupiah.

Pada awal era 2000an, masjid yang ada di Kenagarian Sialang Kecamatan Kapur IX. Terdapat tiga buah mesjid. Yaitu Masjid Godang Lamo, Masjid Godang Baru, dan Masjid Muklisin. Namun karena alasan peremajaan. Mengingat pada saat itu mesjid raya adalah Mesjid Godang Baru yang berukuran tidak terlalu besar. Maka dibangun mesjid baru yaitu Mesjid An-Nur yang lebih modern, dan karena ada nya masjid yang baru, maka Masjid Godang Baru dirubuhkan.

Sebenarnya hal ini bukan lah polemik yang baru terjadi. Dahulu, biaya yang diperlukan untuk merenovasi masjid terkendala dana karena akan memakan biaya yang sangat banyak karena renovasi pada Masjid Godang Lamo diperkirakan membutuhkan 90% renovasi. Karena masyarakat membutuhkan masjid raya yang berukuran lebih besar maka dibangunlah masjid baru, yang terlihat pembangunannya sampai sekarang memasuki tahap 80% pembangunan.

Diketahui pada tahun 2015 Edwar Idrus yang merupakan bendahara Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) sudah melalukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten 50 Kota agar aset sejarah ini segera direnovasi. Namun hal itu seakan tidak digubris, terlihat sampai sekarang Masjid Godang Lamo hampir rubuh karena tidak kunjung direnovasi.

Karena hal tersebut, kita selaku pemuda-pemudi Kecamatan Kapur IX kembali berharap agar aset yang tidak ternilai harganya ini jangan sampai kandas sia-sia. Mengingat juga harga gambir yang sekarang sudah stabil, agar bisa membentuk suatu badan penggalangan dana tertentu, baik itu bekerja melalui pemerintahan maupun adat nagari. Juga melakukan penggalangan dana dari para perantau, karena diketahui banyak pemuda-pemudi Kecamatan Kapur IX yang sukses diperentauan. Selain itu kita juga kembali berharap agar Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi sekalipun agar kembali meninjau aset bersejarah ini agar segera direnovasi. Karena sangat disayangkan aset yang berharga itu hilang lenyap ditelan masa.

Wassallam..
Terima kasih...


  

No comments:

Post a Comment