Sunday, June 11, 2017

APAKAH BENAR ADANYA ARWAH GENTAYANGAN ITU?


Oleh : Dayendra Sasri


Di lingkungan masyarakat sudah terkenal sekali dengan adanya roh gentayangan. Mereka percaya bahwa orang yang sudah mati bisa hidup kembali berupa roh. Mereka juga beranggapan bahwa orang yang matinya tidak wajar seperti bunuh diri ataupun di bunuh orang lain maka arwahnya penasaran. Arwah tersebut akan meminta sesuatu agar arwahnya bisa tenang. Namun, adakah arwah gentayangan menurut pandangan agama islam?

 
Ilustrasi Hantu

 
Tentang arwah gentayangan atau hantu ini merupakan opini yang salah kaprah. Bukan persoalan ada tidak adanya orang yang telah diganggu oleh makhluk yang disebut hantu tersebut, tetapi dalam hal ini lebih mengalamatk
an kepada "siapakah yang menakut-nakuti itu?".

Memang ada riwayat yang menyebutkan adanya ruh manusia yang melihat bagaimana orang-orang yang masih hidup memperlakukan jasadnya. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika jenazah telah siap, kemudian kaum lelaki memikulnya diatas pundak-pundak mereka, maka jenazah itu jika orang shalih maka ia akan berkata: “Segerakanlah aku!”, tetapi jika tidak (shalih), ia akan berkata kepada keluarganya “Celaka, akan kalian bawa kemana aku?” “Segala sesuatu akan mendengar suaranya selain manusia, dan andaikan manusia mendengarnya niscaya akan jatuh tersungkur.” (HR. Bukhari).

Hal ini juga dikuatkan pula oleh dua hal, yaitu :     

Pertama, keterangan yang shahih menyebutkan bahwa orang kafir mendapat siksa kubur, sedangkan orang yang shalih mendapat nikmat di kubur, bagaimana sempat mereka bergentayangan dengan berbagai motif misal balas dendam, menolong temannya yang masih hidup atau mencari kesenangan lain di dunia ini?

Kedua, andai saja orang yang telah mati diberi kesempatan untuk beramal lagi, tentulah mereka memilih fokus untuk beribadah, bukan untuk balas dendam atau yang lainnya. Lagi pula bagaimana dengan hisabnya di akhirat jika dia membunuh setelah matinya? Bagaimana pula dengan catatan amalnya? Jelas hal ini menyelisihi dalil-dalil qath’i yang menyebutkan bahwa manusia putus amalnya ketika telah mati. Seperti hadits yang sudah sangat populer. yaitu “Jika manusia mati, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya,” (HR. Muslim).

Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Mukminum ayat 99-100 “Memberitakan bahwa orang-orang yang telah dikuburkan mustahil bisa kembali ke dunia, kecuali dibangkitkan setelah hari kiamat. "Orang-orang kafir (roh jahat) terkurung dalam penjara alam kubur. sedangkan pada ayat lain Q.S Arrum ayat 56 “Jadi tidak ada kekuasaan manusia (yang telah berada dialam kubur) untuk bisa kembali ke dunia ini".

Rasullah SAW mengabarkan bahwa setelah roh keluar dari tubuh manusia (mati), roh itu diantar oleh malaikat menuju penciptanya (Allah). Setelah itu dikembalikan kealam kubur. Di alam kubur roh mendapat pemeriksaan oleh malaikat Munkar dan Nakir. Melalui pemeriksaan itulah roh ditempatkan pada tempat yang layak baginya. Kemudian dibukakanlah untuknya pintu ke arah surga. Lalu kepadanya dikatakan “Inilah tempat tinggalmu dan itu pulalah yang diserakan oleh Allah untukmu yaitu segala sesuatu yang ada di dalamnya". Mayit itu merasakan kenikmatan yang besar dan umat berbahagia. Kemudian dikeluarkanlah kuburnya itu sampai 70 hasta dan diberi penerangan di dalamnya. Tubuhnya dikembalikan sebagai mana permulaan dahulu. Rohnya diletakkan di dalam kelompok roh yang suci yaitu dalam tubuh seekor burung yang bertengger di salah satu pohon surga,” (HR.  Ahmad).

Berdasarkan keterangan Al-Qur’an dan Hadis maka jelaslah bahwa tidak ada roh gentayangan, yang ada adalah roh orang yang mukmin tidak bisa terangkat keatas gara-gara utangnya yang belum terbayar. Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa tidak ada hantu, di dalam arti kata yaitu roh manusia yang telah meninggal turun kedunia untuk mengganggu manusia (HR. Muslim). Apa yang selama ini diyakini oleh sebagian besar umat Islam hanyalah tipu daya setan dari bangsa jin. Setanlah yang menyamar sebagai orang yang telah mati seperti dilihat oleh orang-orang yang tertipu.

Setanlah yang masuk ke dalam tubuh manusia dan mengaku-ngaku sebagi roh orang tua, atau orang-orang shaleh. Karena hanya setan (jin) yang diberi kemampuan oleh Allah untuk masuk ke dalam tubuh manusia, sebagaimana keterangan Rasulullah SAW bahwa, “Sesungguhnya setan (jin) beredar di dalam diri manusia seperti aliran darah,” (HR. Bukhari Muslim).

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari penjelasan diatas.

Wassalam...

No comments:

Post a Comment