Saturday, July 22, 2017

PENTINGNYA SEBUAH KARAKTER



Oleh : Dayendra Sasri

Didalam menjalani kehidupan sebuah karakter sangat dibutuhkan, ada beberapa hal didalam hidup ini yang mana hanya tinggal karakter yang kita miliki dan kita dapat bergantung pada karakter tersebut. Karakter yang baik adalah sebuah jaminan yang terbaik bagi kehidupan kita.

Karakter adalah potret dalam diri sendiri yang sesungguhnya. Setiap orang memiliki karakter dan itu bisa menggambarkan identitas diri seseorang yang mana orang tersebut baik atau buruk, karakter juga sesuatu hal yang kita lakukan ketika tidak ada yang memperhatikan kita.

Karakter dan perilaku sebenarnya sangat berhubungan tetapi keduanya tidaklah sama. Dimana karakter adalah kumpulan perilaku kita yang tampil di depan umum maupun di saat kita sendiri sedangkan perilaku adalah apa yang kita lakukan. Jika kedua hal tersebut dirangkai secara konsisten di dalam kehidupan kita. Maka pola perilaku yang berulang-ulang apakah itu baik ataupun buruk akan membentuk dan
bisa memperkuat sebuah karakter.

Setiap manusia dilahirkan dengan karakter masing-masing. Karakter tersebut bisa terbentuk sejak didalam kandungan dan berkembang seiring dengan tumbuh kembangnya seseorang. Didalam membangun sebuah karakter agar menjadi lebih baik sebenarnya tidaklah sulit namun juga tidaklah mudah.

Terkadang di dalam proses mencari sebuah jati diri, seseorang akan mengingkari kepribadiannya. Hal ini disebabkan karena seseorang tersebut merasa bahwa dirinya tidak lebih baik dari orang lain. Untuk itulah seseorang perlu untuk belajar memaafkan diri sendiri. Dengan memaafkan diri sendiri, seseorang berangsur-angsur akan menerima bahwa dirinya adalah pribadi yang luar biasa.

Kemudian banyak orang beranggapan bahwa lebih baik menyelesaikan segala sesuatu sendiri daripada bergantung dengan orang lain. Masih beranggapan bahwa orang lain tidak akan mengerti, ternyata anggapan yang demikian salah. Cobalah untuk membuka diri, pada awalnya langkah ini akan terasa sulit. Tetapi perlu disadari adalah dengan membuka diri seseorang akan mengenal berbagai macam karakter diri dari orang lain. Dalam keadaan ini diperlukan untuk membentuk sebuah karakter diri. Bahkan jika spesifik lagi, bukalah pikiran untuk hal-hal baru yang membuat kita menjadi lebih baik, bukalah pikiran untuk ilmu atau sebuah pengetahuan yang sebelumnya tidak kita pahami. Maka pengetahuan tersebut yang mengarahkan kita  menjadi sebuah pribadi yang lebih baik yang penuh ketenangan dan kedamaian.

Banyak orang yang berdiam diri dengan berbagai alasan, padahal alasan tersebut digunakan hanya untuk bermalas-malasan. Menantang diri sendiri adalah sebuah kewajiban yang perlu dilakukan. Kita bisa mengambil berbagai macam resiko positif seperti mengambil pekerjaan yang menantang. Dimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan hobi dan didalam mengambil tantangan ini, kita sesungguhnya telah belajar berkomitmen.

Didalam menemukan sebuah karakter, memaafkan diri sendiri. Sebenarnya memaafkan adalah hal yang sangat sulit di dalam hidup, namun bukan berarti seseorang tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain. Perlu diketahui bahwa memaafkan bukan berarti kalah dari orang lain. Memaafkan adalah salah satu bentuk seseorang melepaskan sakit di dalam hati. Dengan memaafkan maka hati akan terasa lebih ringan dan tenang dan yang lebih penting adalah maafkan diri sendiri kita akan lebih mudah melakukan intropeksi diri, dengan ini kita juga akan menjadi lebih mudah memahami kepribadian diri kita sendiri.

Untuk mengukur seberapa jauh penguasaan diri, kita harus mencoba menantang diri sendiri, hal ini bukan untuk menyombongkan diri namun untuk mengukur seberapa jauh penguasan diri kita. Didalam keberanian, kita akan belajar untuk berani menerima kekalahan agar kita bisa menghargai makna sebuah kemenangan. Mencoba berani tujuannya untuk mempunyai konsistensi, konsistensi dan keyakinan. Keyakinan bahwa kita sudah bisa menjadi lebih baik kemudian bahwa kita bisa memiliki karakter yang akan menarik datangnya sebuah kesuksesan didalam hidup.

Proses pembentukan karakter termasuk juga menjadi seorang pemimpin, dimana menjadi pemimpin berarti melatih diri untuk lebih bersabar, berkomitmen dan berempati. Pemimpin adalah mereka yang bisa memahami diri sendiri.

Untuk membentuk karakter yang kokoh, kita tidak hanya dibekali oleh kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Tetapi ada penyengga yang bahkan mengalahkan eksistensi intelektual dan kecerdasan emosional. Penyangga itu adalah kecerdasan spritual yang mana menjadikan Tuhan sebagai sumber nilai-nilai kebenaran yang hakiki dalam mewujudkan terbentuknya karakter dan pribadi manusia yang kokoh dan tak tergoyahkan.

Ingat, manusia tanpa karakter ibarat bunga layu yang tak berona, manusia tanpa karakter bagai kerbau yang ditindik hidungnya, manusia tanpa karakter seperti layang-layang tanpa benang dan manusia tanpa karakter itu tidak ada artinya.
Wassalam...

No comments:

Post a Comment